Illahi, Deby (2019) Laporan Akhir Program Profesi Ners Asuhan Keperawatan pada Pasien Pleural Effusion di RSU Aminah Blitar. Masters thesis, STIKes Patria Husada Blitar.
Text
00 COVER.doc Download (77kB) |
|
Text
BAB I.doc Download (647kB) |
|
Text
BAB II.doc Download (647kB) |
|
Text
BAB III.doc Download (647kB) |
|
Text
BAB IV.doc Download (647kB) |
|
Text
BAB V.doc Download (647kB) |
Abstract
Efusi pleura merupakan akumulasi cairan yang berada diantara lapisan parietal dan visceral, atau yang dikenal dengan ruang pleural cavity. Akumulasi cairan yang terjadi bisa disebabkan oleh penyakit parenkim seperti infeksi, malignansi, maupun proses inflamasi. Penulis mengkaji empat pasien yang dirawat di RSU Aminah Blitar dengan diagnosis efusi pleura dengan kausa yang berbeda (2 pasien efusi pleura Tb Paru, 2 pasien efusi pleura malignansi). Dari hasil pengkajian, terdapat hasil yaitu 100% mengeluh sesak, batuk, dan ortopnea, 25% memiliki keluhan penurunan nafsu makan dan berat badan. Pada pemeriksaan tanda tanda vital, 100% memiliki suhu tubuh subfebris (370 – 37,20 C), respirasi rate > 24x/menit, dan nilai saturasi oksigen dibawah rentang normal yaitu < 95%. Sedangkan pada pemeriksaan fisik paru didapatkan, 100% memiliki kesamaan hasil yaitu, (1) inspeksi : asimetris saat bernafas (ekspansi dada kiri cenderung tertinggal), (2) auskultasi : vesikuler menurun pada paru kiri dan normal pada paru kanan (3) palpasi : taktil fremitus menurun pada paru kiri dan normal pada paru kanan, (4) perkusi : pekak pada paru kiri, sonor pada paru kanan. Namun, 50% menunjukkan hasil auskultasi berupa adanya tambahan suara ronchi pada ke-dua lobus paru atas. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan 100% mengalami peningkatan leukosit > 11.000 /cmm, dan hasil dari pemeriksaan radiologis 100% memiliki bacaan thorax dengan kesimpulan tampak adanya gambaran efusi pleura kiri. Dalam penegakan diagnosa keperawatan, didapatkan hasil 100% dengan dua diagnosa keperawatan yang sama, yaitu (1) pola nafas tidak efektif, dan (2) nyeri akut, 50% dengan diagnosa keperawatan bersihan jalan nafas tidak efektif, 25% dengan diagnosa keperawatan defisit nutrisi, dan 50% dengan diagnosa keperawatan gangguan pola tidur. Pada implementasi keperawatan, ada beberapa hal yang tidak bisa maksimal dan tidak bisa dilaksanakan yaitu diantaranya, pemeriksaan analisa gas darah tidak bisa dilakukan, teknik batuk efektif perlu dilakukan pengulangan, penulis kesulitan dalam melaksanakan tindakan memodifikasi lingkungan dan mengontrol lingkungan yang memperberat nyeri (kebisingan, keramaian), karena berkaitan dengan jam kunjung pasien, serta privasi yang didapatkan. Evaluasi tindakan keperawatan menunjukkan 75% memenuhi kriteria waktu outcome yang telah direncanakan, dan 25% tidak mencapai kriteria waktu outcome. Penulis menyarankan bahwa diperlukan penekanan dan pengulangan pada edukasi teknik batuk efektif, serta dibutuhkan lefleat sebagai alat bantu supaya pasien lebih paham dan mengingat apa yang telah diajarkan. Selain itu diharapkan perawat bisa berkoordinasi dengan petugas keamanan rumah sakit terkait penertiban jam kunjung pasien dan berapa jumlah penunggu pasien yang diperbolehkan masuk ke dalam ruangan. Untuk memperkuat analisa data, maka perlu ditambahkan data obyektif berupa hasil pengukuran saturasi oksigen pada diagnosa keperawatan bersihan jalan nafas tidak efektif, dan penambahan data subyektif pada penegakan diagnosa keperawatan nyeri akut yaitu pengkajian nyeri PQRST. Keyword : Asuhan keperawatan, Pleural Effusion, RSU Aminah
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | Nursing > Community Health Nursing Nursing > Education in Nursing |
Divisions: | Faculty of Nursing > Final Project Nursing Students |
Depositing User: | FRISCO TALISTI |
Date Deposited: | 19 Jun 2020 06:45 |
Last Modified: | 19 Jun 2020 06:45 |
URI: | http://repository.phb.ac.id/id/eprint/1042 |
Actions (login required)
View Item |