Renowati, Indah (2018) Hubungan Lama Pemasangan Jarum Infus dan Osmolaritas Cairan Infus dengan Kejadian Phlebitis pada Pasien Rawat Inap di Ruang Mawar RSUD Mardi Waluyo Blitar. Masters thesis, STIKes Patria Husada Blitar.
Text
00 COVER.doc Download (107kB) |
|
Text
BAB I.doc Download (58kB) |
|
Text
BAB II.doc Download (121kB) |
|
Text
BAB III.doc Download (99kB) |
|
Text
BAB IV.doc Download (134kB) |
|
Text
BAB V.doc Download (53kB) |
|
Text
LAMPIRAN.doc Download (153kB) |
Abstract
Phlebitis merupakan salah satu infeksi nosokomial dari pemasangan kateter intravena. Lamanya pemasangan infus menyebabkan terjadinya koloni kuman pada daerah insersi sehingga menyebabkan phlebitis. Cairan yang bersifat hipertonis akan mengiritasi dan menimbulkan trauma pada dinding pembuluh darah sehingga menyebakan reaksi peradangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan lama pemasangan jarum infus dan osmolaritas cairan dengan kejadian phlebitis. Desain penelitian ini adalah cross sectional, dengan populasi pasien yang dilakukan tindakan pemasangan infus dengan pemberian terapi cairan di Ruang Mawar RSUD Mardi Waluyo Blitar. Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 30 responden. Tehnik sampling yang digunakan yaitu consecutive sampling. Penelitian ini menggunakan uji statistik Spearman Rho dengan tingkat kemaknaan ≤ 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kejadian phlebitis sebesar 43, % (13 responden). Lama pemasangan jarum infus terbanyak adalah lebih dari 96 jam yaitu 56,7% (17responden). Cairan infus yang diberikan sebagian besar adalah isotonis (60%). Hasil uji analitik diperoleh nilai p=0,001 yang menunjukkan ada hubungan signifikan antara lama pemasangan jarum infus dengan terjadinya phlebitis pada pasien rawat inap di ruang Mawar RSUD Mardi Waluyo Blitar. Hasil uji analitik diperoleh nilai p=0,000 yang menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara osmolaritas cairan dengan terjadinya phlebitis pada pasien rawat inap di ruang mawar RSUD Mardi Waluyo Blitar. Lamanya pemasangan infus menimbulkan invasi bakteri dan osmolaritas cairan yang tinggi menyebabkan iritasi pembuluh darah, keduanya menyebabkan phlebitis. Dengan demikian diperlukan rotasi atau pergantian lokasi infus setelah terpasang 72 jam, juga pengenceran obat atau cairan yang hipertonis dengan pemasangan threeway bersama cairan lain yang isotonis.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Phlebitis, lama pemasangan jarum infus, osmolaritas cairan infus |
Subjects: | Nursing |
Divisions: | Faculty of Nursing > Thesis Nursing Students |
Depositing User: | FRISCO TALISTI |
Date Deposited: | 15 Mar 2021 07:37 |
Last Modified: | 15 Mar 2021 07:37 |
URI: | http://repository.phb.ac.id/id/eprint/1081 |
Actions (login required)
View Item |