Asuhan Keperawatan pada Pasien ST Elevasi Miokard Akut di Instalasi Perawatan Intensif (IPI) Rsud Mardi Waluyo Kota Blitar

Rohmawati, Heni (2019) Asuhan Keperawatan pada Pasien ST Elevasi Miokard Akut di Instalasi Perawatan Intensif (IPI) Rsud Mardi Waluyo Kota Blitar. Masters thesis, STIKes Patria Husada Blitar.

[img] Text
00 Cover.docx

Download (89kB)
[img] Text
BAB I.docx

Download (44kB)
[img] Text
BAB II.docx

Download (1MB)
[img] Text
BAB III.docx

Download (54kB)
[img] Text
BAB IV.docx

Download (50kB)
[img] Text
BAB V.docx

Download (38kB)
[img] Text
Lampiran 1.doc

Download (618kB)
[img]
Preview
Text
Lampiran 2.pdf

Download (36kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Lampiran 3.pdf

Download (37kB) | Preview

Abstract

Penyakit jantung merupakan penyakit yang menempati posisi tertinggi penyebab kematian dan kecacatan baik di dunia maupun di Indonesia.STEMI (ST Elevasi Miocard Infark) adalah jenis yang terberat dari kelompok penyakit coronary arteri disease yang memerlukan penanganan serius baik sebelum maupun setelah serangan, penanganan dini menggunakan berbagai strategi tindakan pada saat serangan sangat penting namunupaya pengembalian fungsi jantung juga memiliki makna yang sangat besarsebagai pencegahan serangan ulang yang dapat berakibat lebih fatal. Pada banyak kejadian penderita STEMI (ST Elevasi Miocard Infark) yang justru meninggal atau mengalami kecacatan yang diakibatkan oleh kesalahan dalam melakukan pertolongan (kesalahan petugas). Peran perawat tentang tindakan kegawat daruratan di IGD dan Instalasi Perawatan Intensif pada pasien STEMI (ST Elevasi Miocard Infark) memegang porsi besar dalam menentukan keberhasilan pertolongan pertama. Di samping itu dibutuhkan juga sikap yang benar dalam memberikan tindakan kegawat daruratan dan perawatan intensif pada pasien STEMI (ST Elevasi Miocard Infark). Diagnosa keperawatan pada teori pada pasien STEMI (ST Elevasi Miocard Infark) adalah 1).Nyeri akut berhubungan dengan sindroma koroner akut. 2).Penurunan curah jantung berhubungan dengan penurunan afterload 3).Hipervolemia berhubungan dengan kegagalan jantung kongestif 4).Risiko perfusi miocard tidak efektif 5).Intoleransi aktivitas berhubungan Penyakit jantung koroner 6).Ansietas berhubungan dengan Penyakit akut, tapi pada praktek dilapangan tidak semua diagnosa keperawatan muncul di semua kasus. Dari empat kasus yang dikelola penulis diagnosa keperawatan penurunan curah jantung merupakan diagnose utama pada kasus 1 dan kasus 4, karena pada kedua kasus tersebut pasien sudah mengalami syock cardiogenik ditandai adanya sesak,hipotensi, dan gambaran cardiomegali serta edema paru. Klasifikasi berdasarkan killip digunakan pada penderita IMA.., Pada intervensi manajemen nyeri merupakan prioritas utama pada pasien STEMI. Pada dasarnya bahwa tidak ada kesenjangan antara praktik pada pasien dan teori. Karena intervensi yang diberikan perawat kepada pasien sudah sesuai dengan teori yang ada dan sesuai dengan kondisi pasien. Pada Implementasi ada beberapa intervensi yang tidak dilakukan, karena pada dasarnya implementasi dilakukan untuk meningkatkan oksigen miokard dan menghindari implementasi yang meningkatkan beban kerja jantung. Evaluasi didapatkan perkembangan yang membaik 50% ( masalah teratasi) dan perkembangan yang tidak mengalami perbaikan 50% (masalah tidak teratasi).

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: Nursing > Community Health Nursing
Nursing > Education in Nursing
Divisions: Faculty of Nursing > Final Project Nursing Students
Depositing User: Yohanes Kurniawan
Date Deposited: 29 May 2020 06:45
Last Modified: 29 May 2020 06:45
URI: http://repository.phb.ac.id/id/eprint/907

Actions (login required)

View Item View Item